Sabtu, 02 Juli 2016

Cinnong-cinnong, Sabun mandi Petani di Bulukumba

Bagi anak generasi 90-an ke bawah seperti Lengka yang biasa mandi di Sungai pasti tidak asing dengan rumput liar yang satu ini, tanaman yang biasa tumbuh di tanah yang lembab seperti tempat cuci kaki dekat tangga rumah panggung khas Sulawesi dan juga banyak tumbuh di pematang sawah dan pinggir sungai.

Rumput liar yang dikenal dengan nama Cinnong-connong (Bugis) atau Tumpangan air (Indonesia) ini bernama latin Peperomia Pellucida acap kali menjadi andalan Lengka saat mandi di tepian sungai usai bersepeda keliling kampung.
Gambar : Tanaman liang Cinnong-cinnong (Bugis)

Lengka saat itu tahu akan Cinnong-connong karena acapkali digunakan oleh para petani saat pulang dari sawah dan singgah mandi di tepian singai, kebetulan bapa Lengka adalah petani maka diajarkan menggunakan Cinnong-cinnong sebagai pengganti sabun, Rumput dengan batang bening dan memiliki aroma khas ini digunakan sebagai pengganti sabun. Tanaman ini cukup banyak tumbuh liar dan cara penggunaanya cukup mudah, tinggal berjalan menyusuri tepian sungai dan ambil secukupnya lalu kemudian gosokkan keseluruh bagian tubuh.

Selain tanaman Cinnong-cinnong (Bugis) ini ada pula pengganti sabun pada masa itu, yakni Batu atapun pasir sungai yang kemudian dengan cara yang sama dengan Cinnong-cinnong, yakni menggosoknya keseluruh bagian tubuh. Mungkin cara ini sama seperti penggunaan luluran yang banyak dijual di toko-toko. 

Mandi dengan Cinnong-cinnong cukup membersihkan dan menyegarkan tubuh. Setelah Lengka menelusuri tanaman yang satu ini, ternyata banyak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita dan juga alami. 

Manfaat dari tanaman liar Peperomia Pellucida ini ternyata dapat menjadi sebagai Anagesik (Pengurang rasa sakit, anti radang, anti biotik. Seperti Sakit perut, bengkak, Jerawat, Pegal-pegal, sakit kepala, dan masih banyak lainnya.

Saat ini, Lengka sudah lama tidak melihat tanaman liar ini yang ternyata memiliki banyak manfaat yang sudah dikenal ldan digunakan oleh masyarakat di pedesaan. Lengka kemudian berfikir jika hal yang dilakukan secara tradisi di masyarakat sejak dahulu pastilah memiliki manfaat tertentu yang mana banyak diantaranya telah terlupakan ataupun hilang.

Topada Salamaki.

0 komentar:

Posting Komentar